STUDI
KASUS EKONOMI MANAJERIAL
(Kasus Kekecewaan Pelanggan Perusahaan Apple Terhadap
Penurunan Harga Iphone)
PAPER
diajukan sebagai salah
satu tugas dalam menempuh Matakuliah Ekonomi Manajerial
Oleh :
Rio
Ahmadi (140910202008)
Ainur
Rofi (140910202009)
Asrul
Afani R.A (140910202010)
Lilis
Dwi Irawati (140910202011)
Nadya
Hanum L (140910202012)
Ulfi
Diah Safitri (140910202013)
Imro’atul
Azizah (140910202014)
Indri
Agustiningsih (140910202016)
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi manajerial hakekatnya merupakan kajian mengenai
proses pengambilan keputusan oleh para manajemen perusahaan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku di dalam ekonomi. Perkembangan
ekonomi manajerial merupakan perpaduan selaras dengan keperluan akan manajemen
perusahaan dan proses pengambilan keputusan secara tepat untuk mengantarkan
perusahaan atau organisasi pada tujuannya.
Ekonomi Manajerial adalah aplikasi dari teori ekonomi dan
perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi
dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Ekonomi manajerial
adalah aplikasi teori dan metode ekonomidalam proses pengambilan keputusan
manajerial dan administratif (Hirschey,M,2003). Maka ekonomi manajerial
mengkaji dan mengembangkan prinsip-prinsi keilmuan yang dapat digunakan sebagai
rujukan unutk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan
manajerial.
Ini sangat membantu para manajer untuk memahami bagaimana
determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku manajerial.
Dalam konteks pembelajaran yang ekstensif, ekonomi manajerial memanfaatkan
sejumlah alat analisis seperti metode kuantitatif, statistik atau ekonometrika
dan konsep-konsep manajemen strategik serta analisis keuangan.
Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang
menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan.oleh sebab itu dalam
kehidupan sehari-hari, banyak orang menghadapi berbagai masalah sehingga
munculah berbagai pilihan yang mengharuskan mereka untuk membuat sebuah
keputusan yang efektif dan efisien. Begitu juga dengan organisasi ataupun
perusahaan yang ada di dunia ini. Organisasi juga memiliki kendala-kendala
seiring dengan berjalannya organisasi tersebut. Dalam perusahaan, seorang
manajer harus memperhatikan banyak faktor sebelum mengambil sebuah keputusan
seperti model produk, selera konsumen, lokasi pabrik, kinerja karyawan. Untuk
mempermudah suatu organisasi atau perusahaan dalam menentukan sebuah keputusan
yang efektif dan efisien, diperlukan studi ekonomi manajerial.
Salah satu
contoh studi hal ini adalah proses manajerial perusahaaan Apple Inc. Apple Inc merupakan
perusahaan teknologi multinasional asal Amerika yang berkantor pusat di
Cupertino, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini berkutat pada bidang
desain, pengembangan, dan menjual produk elektronik, perangkat lunak komputer,
dan layanan online. Apple juga membuat produk perangkat keras seperti ponsel
pintar iPhone, tablet iPad, komputer Mac, Ipod portable media player, serta jam
pintar Apple (smartwatch).
Perangkat lunak
yang berhasil dibuat oleh Apple ada banyak, termasuk di antaranya yaitu sistem
operasi komputer OS X dan sistem operasi iOS, iTunes media player, Browser web
Safari, iLife dan iWork kreativitas dan produktivitas suite. Selain perangkat
lunak, layanan online mereka meliputi iTunes Store, iOS App Store dan Mac App
Store, hingga iCloud.
Perusahaan
Apple sendiri di didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne pada
tanggal 1 April 1976. Kala itu, perusahaan ini berfokus dalam bidang
mengembangkan dan menjual komputer pribadi. Ini didirikan Apple Computer, Inc.
Dan pada 3 Januari, 1977, mulai berganti nama menjadi Apple Inc. Pada tanggal 9
Januari 2007, Apple sadar untuk mulai memfokuskan diri bergeser ke arah produk
elektronik. Apple kemudian bergabung dengan Dow Jones Industrial Average pada
tanggal 19 Maret 2015.
Hingga saat
ini, Apple merupakan satu-satunya perusahaan teknologi informasi terbesar di
dunia dalam hal pendapatan. Mereka juga merupakan perusahaan teknologi terbesar
di dunia berdasarkan total aset dan memiliki predikat sebagai produsen ponsel
terbesar kedua dunia.
Pada bulan
November 2014, selain menjadi perusahaan terbesar di dunia berdasarkan
kapitalisasi pasar, Apple menjadi perusahaan AS pertama yang bernilai lebih
dari US $ 700 miliar. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 115.000 karyawan
dengan masa jabatan permanen pada Juli 2015 serta memelihara hingga 475 toko
ritel di tujuh belas negara dari Maret 2016.
Pendapatan
tahunan perusahaan Apple di seluruh dunia mencapai nilai $ 233.000.000.000 (dua
ratus tiga puluh tiga miliar dolar) untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan
September 2015. Untuk menempatkan hal ini dalam perspektif rekening generasi
pendapatan sekitar 1,25% dari total GDP Amerika Serikat. Perusahaan ini
memiliki kepercayaan tinggi dalam merek produk yang mereka buat dan, menurut
Interbrand laporan Terbaik merek dunia edisi 2014, Apple adalah merek yang
paling berharga di dunia dengan valuasi mencapai $ 118.900.000.000.
Namun kesuksesan Apple ini tidak
terjadi secara langsung dan keputusan yang mereka buat pun tidak selalu
berhasil. Terkadang ada keputusan mereka yang gagal salah satunya kasus kegagalan
mereka dalam pembuatan keputusan yaitu penurunan harga Iphone, sehingga konsumen
merasa kecewa dan dirugikan.
BAB 2. PEMBAHASAN
CONTOH KASUS
Kasus Kekecewaan Pelanggan Perusahaan Apple Terhadap
Penurunan Harga Iphone
Pada tanggal 5 September 2007, Steve
Jobs, CEO Perusahaan Apple melakukan praktek diskriminasi harga sebagai
strategi pemasarannya yaitu menurunkan harga product iPhone mereka yang sangat
sukses sejumlah $200 dari harga semula sebesar $599 yang merupakan harga
perkenalan yang sudah sejak dua bulan. Dengan melakukan penurunan harga Steve
Jobs berfikir bahwa akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak karena
konsumen yang akan membeli produk mereka dengan harga murah (harga promosi)
semakin meningkat. Penurunan harga ini juga dilakukan dengan maksud untuk
mempromosikan lebih luas product iPhone kepada masyarakat, karena semakin
banyak pengguna iPhone maka makin terkenal produk tersebut dan nantinya iPhone
tersebut pantas dijual dengan harga tinggi.
Namun karena keputusan tersebut
bersifat mendadak dan tidak didiskusikan dengan para manajer di perusahaan
tersebut. Keputusan penurunan harga dari Steve Jobs menimbulkan kekecewaan dari
pihak para manajer Apple. Keputusan penurunan harga juga menimbulkan kekecewaan
dan kemarahan para pelanggan
Apple yang membeli product tersebut sebelum harga promo, merasa dirugikan
karena harganya lebih mahal dari harga promosi. Dua hari kemudian,
Steve Jobs menawarkan $100 kredit yang dapat di gunakan di toko Apple dan online
store kepada para pelanggan yang sudah membayar harga penuh. Keputusan dari
seve jobs juga dinilai bertentangan dengan KODE ETIK pelayanan pelanggan Apple.
Analisis Studi Kasus
Dilihat dari studi kasus diatas,
menurut pendapat kita keputusan penurunan harga iPhone yang dilakukan oleh
Steve Jobs selaku CEO termasuk kedalam keputusan yang dilakukan secara Strategis, karena keputusan ini dibuat
oleh manajemen puncak yaitu CEO dari suatu organisasi.
Namun,
dalam ekonomi manajerial, pembuatan keputusan manajerial harus mempertimbangkan
dengan tujuan organisasi. Akan tetapi, dalam pengambilan keputusan penurunan
harga Apple tidak sesuai dengan tujuan organisasi karena melalui pembuatan
keputusan tersebut Steve Jobs
mengharapkan akan mendapakan keuntungan (uang) yang banyak sedangkan
tujuan dari Apple yaitu Apple didirikan bukanlah untuk mendapatkan uang. Tujuan
Apple adalah mendesain dan membangun produk lalu
memberikan barang-barang bagus ke masyarakat. Karena Apple percaya dengan cara itu, masyarakat akan menyukai produknya,
dan sebagai gantinya, Apple akan mendapatkan uang dan Apple memahami betul mengenai
tujuan-tujuan yang mereka miliki.
Keputusan manajerial yang dibuat berbeda dengan keputusan
individual. Keputusan manajerial dibuat dengan mempertimbangkan tujuan
organisasi dan disesuaikan dengan keberadaan organisasi secara keseluruhan.
Keputusan manajerial memiliki efek yang luas ketimbang keputusan individual. Seorang manajer harus,
secara terus-menerus, membuat keputusan. Keputusan dibuat dalam rangka
menyelesaikan masalah. Pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah adalah
proses berkelanjutan dalam hal evaluasi atas kondisi organisasi atau masalah
yang muncul, mempertimbangkan alternatif, membuat pilihan, dan
tindakan-tindakan yang diperlukan sebagai bagian dari keputusan.
Dalam satu
kondisi, pembuatan keputusan dapat singkat. Dalam situasi lain, proses dapat
memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan bahkan tidak pernah
diambil keputusan sama sekali. Seluruh proses pembuatan keputusan bergantung
pada ketepatan informasi yang tersedia bagi orang yang tepat dan saat yang
tepat.
Alur proses
pembuatan keputusan sekurangnya sebagai berikut:
- Menentukan masalah.
- Menentukan batasan.
- Mengembangkan alternatif jawaban.
- Menganalisa setiap alternatif.
- Memilih alternatif.
- Melaksanakan keputusan.
- Memastikan sistem kontrol dan evaluasi atas keputusan.
Pada studi kasus tersebut, Steve
Jobs menggunakan proses pengambilan keputusan dengan cara Keputusan Design atau intuiting yaitu
dengan pengembangan dan analisis terhadap berbagai kemungkinan tindakan dengan
kata lain Steve Jobs berfikir bahwa dengan menurunkan harga iPhone maka
kemungkinan akan menghasilkan keuntungan yang lebih dari sebelumnya dengan
penjualan iPhone dipasaran yang terus melonjak dan makin banyak peminat iPhone.
Karena iPhone ini dijual dengan harga murah (harga promosi) dengan maksud untuk
mempromosikan lebih luas product iPhone dan mengenalkannya kepada masarakat
yang lebih luas. Makin banyak pengguna iPhone maka makin terkenal produk
tersebut dan nantinya iPhone tersebut pantas dijual dengan harga tinggi. Tetapi
yang dilakukan Steve Jobs termasuk kedalam metode kewenangan tanpa diskusi dimana pengambilan
keputusan ini diputuskan oleh pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer dan
kelemahannya
yaitu mudah muncul rasa ketidakpercayaan para anggota organisasi terhadap
keputusan yang ditentukan pimpinannya dalam arti sekalinya pemimpin tersebut
mengecewakan anggotanya maka anggota tidak akan percaya lagi terhadap pemimpin.
Keputusan pada perusahaan Apple ini juga merupakan
keputusan yang tidak terprogram karena keputusan ini tidak
dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat
ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya
keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan.
Jadi Steve Jobs dalam melakukan penurunan harga iphone menggunakan
tipe keputusan strategi, proses pengambilan desain atau intuiting dan metode
kewenangan tanpa diskusi serta menghasilkan sebuah keputusan
yang tidak terprogram. Hal ini mengakibatkan kekecewaan pelanggan Apple
yang membeli product tersebut sebelum harga promo, para pelanggan merasa
dirugikan. Seandainya pihak management Apple melakukan tes
awal etika dalam sebuah keputusan (sniff test) sebelum
mengambil keputusan yang tepat mungkin mereka akan sadar bahwa pengurangan harga juga bertentangan dengan kode etik pelayanan
pelanggan Apple.
Seharusnya
pihak perusahan Apple menerapkan beberapa etika agar tidak bertentangan dengan kode etik dan mereka dapat mengetahui
hal-hal seperti:
1. Konsekuensialisme
Yaitu dari sisi pandang
keuntungan, Apple mengharapkan lebih dari sekedar pengimbangan dari $200
pengurangan harga per unit in margin dan mendapatkan jumlah penjualan yang
besar. Jika hanya untuk iPhone saja mungkin cara ini sudah tepat, tapi
Apple juga memiliki banyak produk lain yang juga akan dibeli oleh pelanggan
mereka yang juga bisa terkena dampak negatifnya. Dalam hal ini manajemen Apple bersikap gegabah yang nantinya akan merusak nilai proposisi apple secara
keseluruhan dan juga penjualan produk selain iPhone akan terpengaruh sebagai
dampak dari keputusan tersebut.
2. Tugas, Hak dan Justice Para excecutive Apple
Para CEO seharusnya menerapkan
prinsip “dalam mencari keuntungan tetapi tidak melanggar hukum”. Dalam hal ini
perusahaan Apple melanggarnya dengan memberi ketidakadilan kepada para pelanggan
Apple. Dalam kasus ini, para pembeli awal iPhone memiliki hak secara legal
untuk menuntut perusahaan dengan alasan perlakuan yang tidak adil. Dampak dari
ketidakadilan pengurangan harga dapat berupa tekanan buruk yang signifikan. Di
dalam sebuah perusahaan dominasi dari teori perusahaan didasarkan pada asumsi
bahwa maksud atau tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau
laba jangka pendek namun perlu disikapi bahwa proses keputusan tersebut harus
memikirkan keberlangsungan proses perusaahaan dalam jangka waktu panjang.
3. Kualitas Bagus yang Diharapkan
Dalam pikiran pelanggan dan pekerja
pada perusahaan Apple, Jobs mempunyai image secara teknis sebagai jenius yang
berpandangan jauh ke depan yang terarah untuk menyediakan nilai yang hebat bagi
stakeholder. Tetapi Jobs salah menggunakan startegi dalam pengambilan keputusan yang tepat dan
seharusnya Jobs menggunakan metode pemilihan keputusan dimana keputusan
penurunan harga Iphone didiskusikan oleh seluruh bagian dari product iPhone.
Jadi dalam pengambilan keputusan
dalam organisasi sangatlah penting supaya setiap masalah yang datang dapat
segera diatasi dan tidak menghambat tujuan dari organisasi itu
sendiri. Oleh karena itu dalam pengambilan sebuah keputusan harus
mempertimbangkan cara mencari informasi, memahaminya dengan baik, dan
mendiskusikan keputusannyaa dengan orang-orang yang ikut dalam perusahaan itu
jangan hanya keputusan sepihak saja, agar keputusan yang diambil dapat diterima
dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada serta tidak merugikan orang lain.
BAB. 3 KESIMPULAN
Pengambilan keputusan
(desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan
ini diambil setelah melalui perhitungan dan pertimbangan dari beberapa alternatif. Sebelum pilihan
dijatuhkan, ada beberapa tahap yang akan dilalui oleh pembuat keputusan.
Tahapan tersebut meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang
akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Proses
yang terkait dengan semua pengambilan keputusan manajerial yaitu :
•
Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi
•
Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut
•
Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi
•
Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia
•
Megimplementasikan keputusan tersebut.
Seorang pemimpin organisasi harus mampu
mengambil keputusan, walaupun banyak faktor lain yang sangat besar pengaruhnya
terhadap keputusanya, karena seseorang pada saat tertentu sudah mengambil
keputusan, tetapi hal ini bisa berbeda keputusan disaat yang lain. Karena
sebagian fungsi terpenting dari seorang pemimpin adalah sebagai pengambil
keputusan, sehingga keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin sangat
berkenan dan menentukan terhadap tindakan apa yang perlu dilaksanakan,
siapa yang melakukan serta kapan, dimana, dan terkadang bagaimana
tindakan itu dilaksanakan.
Dalam masalah ini Steve Jobs menggunakan
proses pengambilan keputusan dengan cara intuiting Keputusan ini di
ambil berdasarkan perasaan atau intuisi seseorang.biasanya di pengaruhi oleh
pengetahuan dan pengalaman yang di miliki. Keputusan yang diambil berujung
kerugian dan bukan hanya itu saja, namun I phone juga memiliki citra buruk di
mata konsumen.
Seharusnya pengambilan keputusan di
perusahaan Apple Inc harus dilakukakan secara bersama
sama dengan para manajer dan para konsultan perusahaan dengan melalui beberapa
proses yang telah menjadi acuan agar dapat menjadi keputusan yang sesuai dengan
tujuan perusahaan serta tanpa merugikan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial. Edisi ke 5. Jakarta. Salemba Empat
Arsyad, lincolin.2000.ekonomi
manajerial.yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Internet
Hironti,Halimah.2015.Contoh Kasus dan Analisis Penurunan
Harga Iphone dalam Strategi Pengambilan Keputusan http://halimahironti.blogspot.co.id/2015/12/2-contoh-kasus-dan-analisis-penurunan.html
(di akses 22 Februari 2017)
Titis,P.2013.Resume Ekonomi Manajerial. http://titiesp.blogspot.com/2013/05/resume-ekonomi
manajerial.html?m=1( di akses 22 Februari 2017)
Ulum,miftachul.2011.resiko ketidakpastian dan pengambilan
keputusan. http//:mutiarailmudrajat.blogspot.com (di akses 23 Februari 2017)
Janiasbomi.2010.pengambilan keputusan manajerial
(managerial descision making).http//:bomey89.blogspot.com (di akses 23 Februari
2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar